JENIS-JENIS KARANGAN
I. PENDAHULUAN
Dalam proses berfikir dan menuangkan ide pada hakikatnya merupakan kegiatan menulis yang di tuangkan dalam bentuk wacana atau karangan. Menulis sendiri merupakan suatu proses yang mungkin dapat dikatakan proses yang tidak ada hentinya, sehingga tidak jarang para penulis merasa tidak puas dan ingin segera memperbaiki serta menyempurnakan tulisan nya setelah tulisannya tersebut selesai di tulis atau dicetak. Ketidak puasan itu merupakan sebuah tanda adanya proses, yaitu proses kematangan berfikir.
Suatu penyampaian fikiran secara resmi dan teratur melalui ucapan atau tulisan atau dapat dikatakan suatu usaha penyajian pembicaraan yang luas tentang suatu pokok persoalan secara lisan atau tulisan dapat disebut dengan karangan. Karangan biasanya selalu berbentuk uraian maupun paparan yang dengan sendirinya merupakan suatu hasil rancangan pembicaraan atau penulisan dengan maksud dan tujuan tertentu. Setiap orang memiliki cirri khas masing-masing dalam karangan, baik dari gaya penulisan, cara pemaparan, tema yang ditekankan, maupun sudut pandangan yang di gunakan dalam setiap pembahasannya, adapun terjadi kesamaan secara mutlak mungkin dapat dikatakan terjadi tindakan plagiasi dalam karangan tersebut.
Pada hakikatnya tidak ada dua karangan atau lebih yang benar-benar sama persis apabila karangan tersebut ditulis secara jujur, dikarenakan setiap orang mempunyai jalan pikiran dan perasaan yang saling berbeda. Perbedaan karangan juga dapat disebabkan oleh perbedaan dasar atau aturan yang di pakai penulis sebagai landasan dalam menulis atau mengarang dan cara pembicara/penulis menyampaikan persoalan-persoalan di dalamnya.
Dari definisi diatas tidak hanya membatasi karangan dalam bentuk tulisan semata, akan tetapi juga dalam bentuk lisan. Meskipun demikian dalam pembahasan ini hanya mengurakan bagaimana struktur karangan dan apa saja jenis-jenis karangan beserta contohnya.
II. RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian karangan?
b. Bagaimana struktur karangan?
c. Apa saja penggolongan karangan?
d. Bagaimana contoh jenis-jenis karangan?
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian karangan
Karangan adalah suatu penyampaian pikiran secara resmi dan teratur melalui ucapan atau tulisan atau suatu usaha penyajian pembicaraan yang luas tentang suatu pokok persoalan secara lisan atau tulisan. Definisi diatas tidak hanya membatasi karangan dalam bentuk lisan seperti ucapan, pidato dan khutbah.
Menurut Pratiwi, karangan adalah penjabaran suatu gagassan secara resmi dan teratur tentang sesuatu topik atau pokok bahasan. Setiap karangan yang idealpada prinsipnya merupakan uraian yang lebih tinggi atau lebih luas dari alinea.
B. Struktur karangan
Karangan dikatakan sebagai bentuk singkat makalah penelitian. Dalam karangan ilmiah biasanya disajikan dalam jurnal-jurnal penelitian, struktur karangan dapat mengikuti pola yang dikemukakan Soesono berikut ini :
1. Judul yang disertai nama penulis dan tempat tugas pekerjaan nya
2. Abstrak yang menunjukkan intisari tulisan hasil penelitian yang hendak disajikan.
3. Pendahuluan berisi informasi, latar belakang, dan identifikasi masalah guna mengantar para pembaca ke arah masalah dan pemecahannya.
4. Tubuh utama yang berisis:
• Bahan dan metode penelitian yang dipakai
• Uraian pelaksanaan dan tafsian maupun rekaannya
5. Penutup berisi:
• Hasil penelitian dan bahasan
• Ucapan terimakasih kepada mereka yang telah membantu terlaksana nya penelitian
6. Referensi berupa daftar pustaka yang telah digunakan dalam penelitian.
Pola diatas tidak sepenuhnya mutlak. Khusus dalam jurnal ilmiah masing-masing biasanya memberlakukan struktur penulisannya msing-masing. Informasi itu biasanya selalu disertakan dalam salah satu lembar jurnal.
C. Jenis-jenis karangan
Karangan dapat dibedakan menjadi beberapa penggolongan. Antara lain karangan prosa dan karangan puisi. Dapat dibedakan atas karangan ilmiah dan karangan non ilmiah, dapat pula dibedakan atas karangan fiksi dan karangan non fiksi dan masih dapat dibedakan menjadi beberapa macam lagi sesuai dengan kebutuhan pengarangnya. Adanya berbagai macam penggolongan itu oleh karena perbedaan dasar klasifikasi masing-masing. Kita dapat membedakan karangan menurut klasifikasi tertentu sesuai dengan kebutuhan pembahasan kita. Tetapi harus dicatat untuk setiap penggolongan kita harus tetap konsekuen dan konsisten dengan dasar penggolongan yang dipilih.
Berdasarkan pokok bahasannya, penggolongan karangan dapat dibagi menjadi lima bagian yaitu:
1. Karangan narasi
Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan satu atau beberapa kejadian dan bagaimana berlangsungnya kejadian tersebut. Rangkaian peristiwa atau kejadian ini biasanya disusun menurut waktu (secara kronologis), isi karangan narasi boleh tentang fakta yang benar-benar terjadi boleh pula tentang sesuatau yang khayal. Autobiografi atau biografi seorang tokoh yang terkenal sering dapat digolongkan dalam jenis karangan narasi.
Karangan narasi penulisannya bersifat bercerita, baik berdasarkan pengamatan maupun perekaan, dan tujuannnya lebih banyak menghimpun, tergolong kategori pengisahan. .
Pola narasi secara sederhana: awal – tengah – akhir Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca. Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda. Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri. Dalam karangan narasi acap kali terlihat ada dialog tokoh-tokoh ceritanya, disamping uraian biasa. Dengan dialog cerita memang terasa lebih hidup dan menarik sehingga lebig dapat mengasyikkan bagi para pembaca. Lukisan watak pribadi, kecerdasan, sikap atau tingkat pendidikan tokoh dalam cerita yang disuguhkan acapkali dapat lebih tepat mengena apabila ditampilkan lewat dialog-dialog.
2. Karangan deskripsi
Karangan deskripsi selalu berusaha melukisakan dan mengemukakan sifat, tingkah laku seseorang, suasana dan keadaan suatu tempat atau suatu yang lain. Misalnya suasana kampung yang begitu damai, tenteram dan saling menolong dapat dilukisakn dalam karangan deskripsi. Juga suasana hiruk pikuk ketika terjadi kebakaran.
Lukisan dalam karangan deskripsi harus diusahakan sedemikian rupa agar pembaca seolah-olah melihat sendiri apa yang kita lukiskan tersebut. Sudah tentu membuat karangan deskripsi ini membutuhkan keterlibatan emosi (perasaan) pengarang. Dalam karangan deskripsi, agar menjadi hidup perlu dilukiskan bagian-bagian yang dianggap penting sedetil mungkin. Selain detail-detail, urutan waktu dan ruang dalam karangan juga harus diperhatikan pula secara baik. Karena jika urutan waktu dan urutan ruang tidak dilukiskan secara nyata, dapat membawa akibat kesatuan lukisan tidak terjamin dan akan membingungkan pembaca.
Lebih singkatnya karangan deskripsi adalah karangan yang menggambarkan bentuk objek pengamatan, rupanya, fisiknya, rasanya atau coraknya termasuk golongan pemerian.
3. Karangan eksposisi
Karangan eksposisi adalah karangan yag berusaha menerangkan suatu hal atau suatu gagasan. Karangan eksposisi merupakan penulisan yang bertujuan untuk memberikan informasi, penjelasan, keterangan, atau pemahaman. Dalam memaparkan sesuatu kita dapat menjelaskan dan memberi keterangan belaka, atau dapat pula mengembangkan suatu gagasan sehingga menjadi luas dan gampang dimengerti. Banyak pekerjaan mengarang yang msuk dalam jenis karangan eksposisi, misalnya:
Menguraikan taktik gerilya bangsa Indonessia dalam merebut kemerdekaan, sebab timbulnya kemarahan bangsa Indonesia kepada penjajah dan jalannya perang.
Menjelaskan tujuan atau ide didirikannya sebuah perguruan tinggi.
Meguraikan kesulitan yang bakal dihadapi jika KB gagal.
Memberikan penjelasan tentang apa yang disebut republik demokrasi, pancasila, keadilan, kemakmuran, hak asasi, dan seterusnya.
Membuat laporan tentang rapat, darmawisata atau kegiatan lainnya.
Menguaraikan perkembangan kebudayaan dan peradaban manusia.
Salah satu bentuk karangan eksposisi adalah uraian tentang proses. Jika kita memaparkan tentang sebuah proses, misalnya proses terjadinya surat kabar atau bagaimana car kerja otak kita, maka baik sekali kita bagi proses itu kedalam bebrapa langkah. Tiap langkah diuaraikan menurut urutan waktu. Yang dahulu didahulukan, yang kemudian dikemudiankan. Tiap langkah itu dijelaskan sejelas-jelasnya sehingga pembaca dapat mengerti.
Supaya paparan bertambah jelas, acapkali digunakan contoh-contoh, ilustrasi, gambar-gambar, tabel, diagram, peta, denah dan sebaginya.
4. Karangan argumentasi
Tujuan utama karangan argumentasi adalah untuk meyakinkan pembaca agar menerima atau mengambil doktrin, sikap dan tingkah laku tertentu. Syarat utama untuk menulis karangan argumentasi adalah penulisannya harus tterampil dalam bernalar dan menyusun ide yang logis.
Karangan argumentasi memiliki beberapa ciri sebagai berikut:
a. Mengemukakan alasan atau bantahan sedemikian rupa dengan tujuan mempengaruhi kayakinan pembaca agar menyetujuinya.
b. Mengusahakan pemecahan suatu masalah, dan
c. Mendiskusikan suatu persoalan tanpa perlu mencapai satu penyelesaian.
Karangan argumentasi adalah karangan yang paling sukar bila dibandingkan dengan karangan-karangan yang lainnya, karena disini pengarang mengemukakan argumentasi (alasan), bukti atau contoh yang dapat meyakinkan sehingga pembaca terpengaruh dan membenarkan gagasan, pendapat, sikap dan keyakinannya. Dan lebih daripada itu pembaca akan bertindak sesuai dengan apa yang dimaksudkan pengarang.
5. Karangan perusasi
Karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan membuat pembaca percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-hal yang dikomuniksikan yang mungkin berupa fakta, suatu pendirian umum, suatu pendapat/gagasan ataupun perasaan seseorang. Dalam karangan persuasi, fakta-fakta yang relevan dan jelas harus diuraikan sedemikian rupa sehingga kesimpulannya dapat diterima secara meyakinkan. Disamping itu, dalam menulis karangan persuasi harus pula diperhatikan penggunaan
diksi yang berpengaruh kuat terhadap emosi atau perasaan orang lain.
D. Contoh jenis-jenis karangan
1. Karangan narasi
Bunda adalah seorang wanita yang saleh. Ia merupakan anak dari seorang penghulu, tetapi kakek ini tak pernah tringat oleh ku betapa tampangnya. Dalam keadaan tak mengandung dapat dipastikan bunda pasti sembahyang dalam rukuhnya yang putih bersih. Hanya muka dan jari-jari saja yang nampak. Kadang-kadang tangannya memegangi tsbih. Selamanya aku tak berani mendekati bila ia dalam keadaan seperti itu. Kutunggu ia diluar kamar hingga ia habis sembahyang.
“untuk apa orang sembahyang ibu?” sekali aku pernah bertanya.
“supaya mendapat rahmat dari Tuhan,” katanya. “Supaya mereka yang berdosa mendapat jalan kembali ke tempat yang baika. Supaya engkau selamat untuk seterusnya. Nanti kalau engkau sudah besar, engkau akan mengerti sendiri apa gunanya. Engkau masih kecil. Lebih baik engkau bermain-main saja.
Dan aku tak pernah bertanya lagi tentang hal itu.
Bila malam telah sampai, dn ayah belum juga pulang kerumah, sering aku terbangun oleh suara bunda yang sedang melagukan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan suara jernih dan menyayu-nyayukan seperti malam yang amat sunyi. Suaranya tetap bagus dalam mengaji ataupun menyanyi. Dan bila ayah tak juga pulang sampai pagi hari bunda terus juga mengaji.
Sekali aku pernah terbangun dan pergi mendekatinya bertanya: “sudah malam ibu masih mengaji juga?”
Ibu mengambil daku dan didudukannya dipangkuannya. Tapi ia tak berkata apa-apa. Diciumnya daku dan masih terasa olehku betapa hangatnya nafasnya waktu hidungnya melekat pada pipiku.
Kemudian bunda mengaji terus, tapi suaranya parau tertegun-tegun.
“Untuk apa ibu mengaji terus?” tanyaku lagi.
“Agar ayahmu selalu selamat. Supaya ayahmu dijauhkan dari perbuatan maksiat. Supaya engkau selamat, engkau tak tidur lagi?”
“Mengapa bapak belum datang juga?”
Dan bunda menjawab pertanyaan itu dengan cium yang ditekankan keras-keras pada pipiku, tapi ia tak berkata apa-apa.
“Dimana bapak bu?” aku bertanya lagi.
“Bekerja.”
“Sudah begini malam?”
“Ya, pekerjaan banyak.”
“Kapan bapak datang bu?”
“Kalau engkau bangun tidur nanti bapak sudah pulang. Ayo tidur lagi, nak”
Dibawanya aku ke keranjang. Sebentar terdengar suara b unda meninabobokan dan waktu aku terbangun lagi bunda masih terdengar mengaji. Suaranya terdengar jernih. Seperti bukan suara manusia yang kudengar. Tapi kejernihan itu ingin aku menanyakan adakah ayah sudah datang atau belum.
Tapi aku tak kuasa bangun. Aku tertidur kembali dan aku mimpi tentang ayah, tentang bunda, tentang adikku yang berumur satu tahun...... (pramoedya Ananta Toer, cerita dari Blora)
2. Karangan deskripsi
Jalan dari Padang ke kalumbuk Pauh IX berkelok-kelok melewati sawah yang subur dan kincir air, lalu membelok melaui jalan setapak. Sampailah ke sebuah rumah yang terbuat dari dinding pelupuh (bambu yang diketok), asal menempel pada tiang yang lapuk. Angin dengan leluasa menerpa rumah yang berukuran 6 X 7 m ini, karena pelupuhnya berubang. Kalau duduk dilantai kulit pinang lantai yang tinggi akan kelihatan. Dan jika hujan, air pun tercurah dengan leluasa. Inilah rumah keluarga Thaher yang dihuni oleh tujuh orang. Rumah itu tidak jauh beda dengan...... kandang sapi.
Seorang anak perempuan turun dari rumah panggung ini dengan meraba-raba. Ah, lantai panggung ini memang tidak rapt, karena ketiadaan uang. Sigadis itu harus memasak, kerja rutin yang menjadi kewajibannya. Dapurnya hanya disudut rumah persis dibawah tiang penyangga, dengan dinding ilalang yang tidak rata. Hanya ada sebuah panci untuk menanak nasi dan sebuah wajan untuk menggoreng. Itu saja kekayaan dapurnya karena yang dimasak pun tidak ada, dan Usnidar sigadis dengan tekun bekerja dalam kegelapan., tanpa mengeluh, tanpa banyak bicara.
Kemudian keluarlah Afrizal dengan senyummengembang, menyambut cahaya pagi yang dirasa melanda kulitnya. Dengan sabar dia menuntun sepeda yang sudah usang, berjalan tertatih-tatih juga disusul pula oleh adiknya Yusnalis dan Sardiwal. Setiap hari Afrizal harus berjualan es, untuk ikut menunjang kehidupan keluarganya. Dia terpaksa berjualan walaupun matanya tidak bisa melihat. Setiap hari dari hasil mereka ke seluruh desa, anak ini mengantongi Rp. 300,. Dan keseluruhannya diserahkan kepada ayahnya, untuk dibelanjakan. Apa dosa kami?
Keluarga Thaher boleh dikatakan keluarga yang amat papa dan menderita. Kebahagiaan Cuma hinggap sebentar saja dalam kehidupan keluarga. Ketika pak Thaher yang buruh tani itu kawin dengan Yuslima-wanita yang berkulit langsat dan termasuk wanita yang cantik di Kalumbuk. Dia merasa bahagia, orang tua yang menjodohkannya, dan ia bersyukur pada Tuhan, apalagi ketika anaknya sulung lahir, lelaki. Anak yang sehat untuk melindungi seluruh keluarga.
Kebahagiaan Thaher disempurnakan lagi. Isterinya mengandung dan melahirkan anak perempuan. Genap sudah apa yang sudah dicita-citakan, punya anak lelaki dan anak wanita. Tetapi sejak saat itu datanglah malapetaka yang beruntun. Mah utih (karena kulitnya putih) merasa setiap pagi matanya perih, tetapi siang hari kembali terang lagi. Begitu sebulan terus menerus sampai akhirnya pada suatu pagi ketika dia bangun dia melihat alam sekitarnya gelap. Utih menangis, kenapa? Kenapa matanya tidak melihat apapun juga? Ah, betapa rindunya melihat wajah anak laki-laki dan anak perempuannya. O, betapa mungilnya bayi cantik ini. Ah, sekarang utih hanya dapat meraba-raba saja.
Yusnidar sudah berumur dua tahun, sudah dapat berjalan bertatih-tatih. Mendengar suara tertawa Yus, Utih sudah merasa bahagia. Kalau Yus berlari dia mengikuti dari pendengarannya saja. Tetapi suatu hari suara Yus yang riang itu tidak terdengar lagi. Yus seringjatuh dan hatinya iba mendengar anak nya jatuh menjerit keaskitan.
Pak Thaher juga heran mengapa anaknya sering terantuk batu. Baru kemudian menyadari, ketika tangannya digoyangkan didepan mata anaknya, Yus tidak memberikan reaksi. Anak ini didekapnya dan air mata Thaher pun menetes. Ah, Yusnidar yang cantik ini pun mengalami kebutaan seperti ibunya. Dunia Yus tidak lagi cerah. Betapa sukarnya bagi Thaher untuk mengatakan apa yang sebenarnya menimpa Yus pada istrinya. Tiga hari dia merenung meilih kata-kata yang tepat. Musibah ini harus diketahui isterinya. Dan Utih pun menerima berita sedih ini hanya dengan meneteskan air mata. Tidak ada jalan lain selain menerima cobaan Tuhan. Kesedihan hati Utih pun sedikit terobati ketika dia mengandung lagi. Harapan timbul untuk memperoleh anak yang sehat yang dapat melihat. Anak ketiga lahir, Afrizal dan ketika umurnya dua tahun, anak yang ganteng lincah ini oun mengalami kebutaan pula. Tiba-tiba matanya yang yang cemerlang ada bintik putih dibagian yang hitam dan dunia pun gelap. Tidak nampak matahari pagi, tiak dapat melihat indahnya sayap kupu-kupu, tidak dapat melihat wajah ayah dan ibu.
Anak keempat dan kelima pun dmeikian pula. Utih hatinya sedih, Tuhan, apa dosa kami? Mengapa engkau menciptakan kami dengan derita ini? Utih hanya bersembahyang saja, memohon kepada Tuhan untuk memberi pertolongan kepada anaknya yang mengalami kebutaan ketika berumur dua tahun.
3. Karangan eksposisi
Pernahkah anda menghadapi situasi tertentu dengan perasaan takut? bagaimana cara mengatasinya? rasa takut adalah rasa dimana seseorang merasa bahwa dirinya sedang mengalami situasi atau suasana yang menghilangkan rasa percaya diri mereka akan sesuatu. Di bawah ini ada lima jurus untuk mengatasi rasa takut tersebut.
Pertama, persiapkan diri anda sebaik-baiknya bila menghadapi situasi atau suasana tertentu. Dengan mempersiapkan diri saat menghadapi situasi atau suasana tertentu anda akan merasa siap bahkan merasa bahwa anda telah melewati situasi dan suasana tersebut.
Kedua, pelajari sebaik-baiknya bila menghadapi situasi tersebut. Anda harus mempelajaribaik-baik situasi apa yang sedang anda hadapi baik ditempat sepi maupun dikeramaian. Karena anda akan merasa siap dengan segala suasana dan situasi yang telah anda pelajari.
Ketiga, pupuk dan binalah rasa percaya diri, kepercaya dirian merupakan kunci utama anda dalam mengatasi rasa takut. Dengan percaya diri anda merasa bahwa anda mampu melewati situasi dan suasana yang akan anda laluitanpa terhalangh oleh rasa takut.
Keempat, setelah timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan anda . keyakinan anda dalam menghadapi rasa takut dipertebal agar anda mampu dan yakinbahwa rasa takut itu akan hilang dengan kepercayaan diri yang kuat dan keyakinan yang tinggi
Kelima, untuk menambah rasa percaya diri, kita harus menambah kecakapan atau keahlian melalui latihan atau belajar sungguh-sungguh. Anda juga harus memiliki keahlian dan kecakapan dalam suatu bidang, agar rasa percaya diri anda kuat dan menghilangkan rasa takut melanda anda.
4. Karangan argumentasi
Facebook, tidak saing lagi rasanya mendengar kata itu, tentu saja sudah lama sekali facebook masuk dalam kehidupan di bumi ini, facebook secara cepat dapat menggantikan posisi findster, hampir sebagian frindster saat ini berganti dan beralih ke dacebook. Ada apa gerangan dengan semua ini?
Facebook merupakan sebuah website yang berbasis jaringan sosial. Menurut pengamatan, ternyata facebook memebrikan fasilitas yang cukup banyak bagi penggunanya. Disamping fasilitas yang didapat, pengguna diberi kemudahan dalam mengakses dan kemudahan chatting secara online dengan teman.
Di Indonesia saat ini sedang heboh-hebohnya mengenai facebook., tak hanya kalangan remaja saja, anak SD bahkan orang tua tak sedikit yang gila facebook. Begitu cepatnya fecebook menarik perhatian masyarakat, bahkan sekarang ini tak punya facebook dibilang tak gaul.
Namun disisi negatifnya facebook lebih banyak merugikan bagaimana tidak?. Sebagai seorang pelajar yang mempunyai kewajiban untuk belajar, facebook sangat mengganggu terhadap pelajaran sekolah, baik baik waktu maupun konsentrasi untuk belajar. Hampir setiap hari orang-orang membuka facebook hanya untuk sekedar update status ataupun chattongan dan banyak lagi, dan itu hanya untuk membuang waktu saja. Padahal masih banyak lagi hal penting yang harus dikerjakan. Namun entah kenapa facebook seakan menyihir para penggunanya. Siapa sekarang yang tidak kenal facebook?
Belakangan ini di masyarakat banya kasus yang terjadi akibat facebook. Contohnya saja, kasus anak-anak perempuan yang diculik akibat perkenalan dengan orang asing di facebook. Contoh lain, ada juga seorang isteri yang meninggalkan keluarganya karena pergi dengan teman chatingannya di facebook, hingga tidak pulang kerumah lagi. Adapula yang melakukan penipuan melalui facebook, status facebook yang mungkin tidak tepat saja, bisa menjadi msalah. Jadi sebenarnya facebook itu mempunyai dampak yang positif dan negatif.
Karena tampak berusaha meyakinkan dan mempengaruhi pembaca, karanagn itu dapat dikatakan karangan argumentasi. Penggalan karangan itu menyajikan argumentasi (entah cukup kokoh atau tidak) untuk memperkuat ajakannya. Makin dianggap kokoh bagi pembaca, argumentasi yang disuguhkan maka besar pengaruh karangan tersebut.
5. Karangan persuasi
Narkoba merupakan jenis obat-obatan terlarang yang dikonsumsi dengan cara ditelan mauoun diminum melalui mulut, dihirup atau dihisap dengan hidung, serta disuntikkan pada salah satu bagian tubuh. Penggunaan narkoba memang bisa membuat perasaan menjadi tenang dan senang. Namun pada sisi lain, obat tersebut dapat membuat pemakainya tergantung dan merusak organ tubuh.
Sebenarnya obat ini jenis psikotropika, ini didunia kesehatan lebih sering digunakan untuk membius seseorang yang akan menjalani operasi kesehatan di rumah sakit. Akan tetapi oleh beberapa pihak obat ini disalah gunakan penggunannya. Padahal, jika dugunakan secara terus menerus pengguna bisa ketagihan atau kecanduan sehingga hal ini menimbulkan beberapa efek yang merugikan.
Selain membuat beberapa organ tubuh menjadi rusak terutama pada sistem kerja saraf, jika tingkat kecanduannya sudah tinggi maka orang tersebut bisa berbuat apa saja demi mendapatkan obat aterlarang atau narkoba tersebut. Misalnya saja mencuri uang untuk membeli narkoba atau perbuatan kriminal lainnya.
Dan yang lebih membahayakan lagi, bagi yang sudah kecanduan, keinginan untuk mengkonsumsi narkoba ini mengalami peningkatan hingga overdosis. Akibatnya bukan hanya organ tubuh dan saraf yang terganggu, namun yang lebih fatal lagi adalah kehilangan nyawa atau meninggal dunia gara-gara kandungan kimia yang msuk kedalam tubuh terlalu tinggi. Oleh karena ini, peredaran narkoba pada umumnya lebih sering terjadi dikalangan remaja dan pelajar harus dapat dihindari sedini mkungkin agar tidak merusak masa depan mereka. Tugas ini bukan merupakan tanggung jawab orangtua dan guru di sekolah saja, namun semua anggota masyarakat harus ikut berperan.
Perlu diketahui, hingga saat ini belum ada sistem yang benar-benar efektif bisa menjadi andalan untuk menyembuhkan ketergantungan pada narkoba terutama lagi yang sudah kecanduan. Oleh karena itu sebelum terlanjur sebaiknya jangan sekalipun mencoba untuk mengkonsumsi narkoba.
E. KESIMPULAN
Karangan adalah suatu penyampaian pikiran secara resmi dan teratur melalui ucapan atau tulisan atau suatu usaha penyajian pembicaraan yang luas tentang suatu pokok persoalan secara lisan atau tulisan. Definisi diatas tidak hanya membatasi karangan dalam bentuk lisan seperti ucapan, pidato dan khutbah.
Jenis-jenis karangan dapat dibedakan menjadi 5 macam yakni:
a. Karangan narasi (cerita)
b. Karangan deskripsi (lukisan)
c. Karangan eksposisi (paparan)
d. Karangan argumentasi (alasan)
e. Karangan persuasi (ajakan)
F. PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami paparkan tentang jenis-jenis karangan. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua dan tentunya makalah ini tidak terlepas dari kesalahan maupun kekurangan dalam pengisian materi.Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik maupun saran yang membangun guna memperbaiki makalah- makalah selanjutnya.